Prajurit terbaik TNI bakal sikat pengusik penyidik KPK
Merdeka.com - Kasus penyiraman air keras ke Novel Baswedan
jadi bukti penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perlu pengawalan ekstra
ketat. Sejumlah pihak menyarankan pola pengamanan segera diubah.
Mantan pimpinan KPK Busyro Muqoddas dan Bambang Widjojanto
meminta penjagaan dilakukan terhadap penyelidik, penyidik, dan jaksa penuntut
umum. Rumah penyidik harus dijaga aparat kepolisian. Bahkan kendaraan yang
digunakan disesuaikan, jangan naik motor lagi.
Penjagaan oleh anggota Tentara Nasional Indonesia dinilai
perlu dilakukan. Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, pihaknya
sudah menyiapkan personel jika diminta untuk mengawal penyidik KPK selama 24
jam.
"Ini (permintaan pengawalan) sudah dikoordinasikan,
tinggal pelaksanaannya saja," kata Gatot di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta
Timur, Rabu (12/4).
Gatot tidak menyebutkan prajurit yang disiapkannya itu
merupakan pasukan khusus yang dimiliki TNI. "Saya berikan prajurit yang
terbaik. Saya tak sebutkan siapa orangnya. Kita pengawalan secara tidak
terlihat. Jumlahnya tergantung permintaan dan kebutuhan," ujar Gatot.
Mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini pun
mengutuk keras tindakan orang tak dikenal yang melakukan penyiraman air keras
ke wajah penyidik KPK, Novel Baswedan pada Selasa (11/4). Novel Baswedan
disiram air keras usai salat subuh di masjid di dekat kediamannya Kepala
Gading, Selasa (11/4) pagi.
Ketua RT 03 RW 10 Perumahan Bank Bumi Daya, Kelapa Gading,
Wisnu Broto, mengungkapkan saat tangani kasus simulator SIM yang menyeret
jenderal polisi, Novel dikawal anggota TNI AL.
"Saat menangani kasus simulator SIM lalu Pak Novel
mendapat pengawalan khusus dari TNI AL, sampai salat ke masjid dekat rumah saja
dikawal sama anggota," ujarnya kepada merdeka.com di lokasi pada Selasa
(11/4).
Dia mengaku lupa waktu persisnya saat rumah Novel dijaga
ketat oleh anggota TNI AL. "Kira-kira sekitar tahun 2016 lalu, anggota
yang berjaga di depan rumahnya dari dua sampai empat orang, berganti-ganti
setiap hari anggotanya," ungkapnya.
Kepala Bagian Mitra Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas
Polri Kombes Pol Awi Setiyono menegaskan, polisi kini disiagakan menjaga
keluarga Novel. Saat ditanya jumlah personel yang menjaga keamanan di rumah
Novel, Awi tidak menyebutkan.
"Keluarga masih di rumah, cuma kita lakukan pengamanan
secukupnya. Ada yang Pam terbuka pakai seragam," katanya.
Selain personel Mabes Polri, polisi wilayah setempat juga
dikerahkan menjaga keamanan rumah dan keluarga novel. "Ada dari Polsek
maupun Polres Jakarta Utara, di back up Polda Metro yang berpakaian preman juga
ada," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.