Kamis, 01 Juni 2017

AYO VIRALKAN...!!! INI KATA Ketua DPP PDIP: AHOK LICIKK. KOK BISA...??

 KATA  Ketua DPP PDIP: AHOK LICIKK.  KOK BISA...??

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau akrab dipanggil Ahok sebelumnya mengklaim bahwa dirinya telah direstui oleh ketua umum PDIP, Megawati Soekarnoputri untuk berpasangan dengan Djarot Syaiful Hidayat dalam pilgub DKI Jakarta 2017 mendatang.

Namun, seperti dilansir oleh detik.com, Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Pareira merespons keras mengenai pengakuan dari Ahok tersebut. Dia menganggap Ahok orang yang licik, memecah belah, dan mengadu domba internal PDIP.

Andreas menyampaikan bahwa klaim yang dilakukan oleh Ahok itu sebenarnya tidak memerlukan parpol. Ahok dianggap telah menyalahgunakan parpol sebagai ‘kuda-tunggangan’.

“Cara berpikir Pak Ahok sangat pragmatis, semua cara bisa digunakan, entah itu ‘Teman Ahok’, entah itu parpol atau apa pun alat yang digunakan yang penting adalah dia berkuasa. Setelah berkuasa dan dirasakan tidak ada manfaatnya lagi maka dengan mudahnya Ahok akan mencampakkan ‘alat’ yang pernah digunakan untuk meraih kekuasaan,” kata Andreas dalam keterangannya, Minggu (21/8/2016), seperti yang dilansir dari detik.com
Tanggapan tersebut disampaikan Andreas setelah melihat riwayat dan dinamika Ahok dalam dunia perpolitikan. Gubernur DKI Jakarta petahana itu mengawali kariernya dengan masuk Partai Indonesia Baru untuk mencalon menjadi Bupati Belitung Timur, lalu  bergabung dengan Golkar saat menjadi anggota DPR RI.  Selanjutnya dia bersama Partai Gerindra menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta dan akhirnya keluar setelah menjabat Gubernur.
“Menjelang pilgub 2017, Ahok membentuk Tim Sukses Teman Ahok untuk melalui jalur perseorangan dan berkoar-koar sudah mengumpulkan 1 juta KTP. Belum sempat bereksperimen dengan jalur perseorangan, Ahok sudah loncat lagi mencari dukungan dari parpol, bahkan dari parpol yang pernah dengan mudah ditinggalkan pada 2012,” ungkap anggota DPR ini.BACA JUGA:  HEBOH...!!! Semakin Serius... Panglima TNI Katakan, "Yang Terjadi di Republik Ini Telah Didesain" KOK BISA..??
Ahok telah memegang dukungan dari 3 partai besar, dan masih mengharapkan dukungan dari PDIP. Sikap yang diambil Ahok ini dianggap mengadu domba kader PDIP.
“Pola yang dipakai Ahok mengadu domba, memecah belah antara kader dengan kader, bahkan Ahok dengan licik mencoba mengadu domba antara Djarot dengan partainya PDIP, berlindung di balik ‘ceritanya’ tentang dukungan dari Ketum PDIP,” papar Andreas melalui keterangan tertulis, Sabtu (20/8/2016) malam, dikutip dari kompas.com
Andreas menganggap Ahok sedang melakukan permainan politik memecah belah. Dengan rekam jejak politik Ahok, Andreas menganggap partai-partai termasuk PDIP harus berpikir ulang untuk mengusung Ahok.
“Dengan track record loyalitasnya yang buruk, political tricky-nya yang sangat licin, saya kira bukan hanya PDI Perjuangan yang perlu berpikir ulang untuk mengusung Ahok, parpol-parpol yang sudah mendukung pun perlu berpikir lagi untuk dukungannya pada Ahok, kalau tidak hendak menjadi korban pragmatisme Ahok,” pungkasnya.


http://www.suratkabar.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.