2 Strategi kunci Ahok-Djarot di minggu terakhir Pilgub DKI
Merdeka.com - Persaingan sengit diprediksi bakal terjadi di
Pilgub DKI putaran kedua pada 19 April nanti. Hasil survei SMRC terbaru
menyatakan, beda elektabilitas Ahok- Djarot dan Anies-Sandi hanya terpaut satu
persen. Anies-Sandi unggul dengan 47,9 persen, ditempel ketat Ahok-Djarot
dengan 46,9 persen.
Juru Bicara Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Eva Kusuma Sundari
menganggap bahwa survei SMRC merupakan kabar gembira bagi pihaknya. Meskipun
kalah, tapi hasilnya masih dalam area margin of error 4,7 persen. Ditambah
lagi, pemilih yang belum menentukan pilihan sebanyak 5,2 persen.
"Tren Ahok naik, Anies menurun, jadi ini berita
gembira, peluang kita untuk dicoblosan menang dengan undecided voters lebih
berpeluang di Ahok. Artinya bahwa strategi yang kita pakai saat ini sudah
bagus, respons pemilih sudah positif, kita lanjutkan," kata Eva saat
berbincang, Kamis (13/4).
Optimisme Eva bertambah dengan penampilan Ahok-Djarot di
debat pamungkas semalam yang digelar KPU DKI di Hotel Bidakara, Jakarta
Selatan. Selama ini, kata dia, yang menjadi pekerjaan rumah utama adalah mengubah
sikap Ahok menjadi lebih kalem dan tidak emosional.
Kedua, pihaknya juga akan merubah pola 'permainan' di media
sosial. Kali ini, kubu Ahok diminta tak menyerang calon lain. Karena hal itu
dinilai mampu meningkatkan elektabilitas Ahok di satu minggu terakhir jelang
pencoblosan.
"Kita akan melanjutkan yang sudah kita lakukan,
terutama di Ahok, sudah bisa sebagai orang yang enggak pemarah, enggak
tempramen dan hati-hati, sudah mulai kalem. Itu pertama timsesnya medsos
merubah strategi, jangan menyerang dan seterusnya. Untuk pasukan darat,
memaksimalkan sampai hari tenang, aktif ke pemilih, misalnya bisa wisata 'Ini
Baru Jakarta', pamer kinerja real, seperti itu," kata Eva.
Selain itu, Eva menambahkan, tim juga akan terus melakukan
bakti sosial ke sejumlah titik di Jakarta. Kegiatan ini diyakini mampu memenangkan
pertarungan di daerah yang didatangi tersebut.
"Baksos kita lakukan, meskipun grup Anies juga bikin
baksos, tapi karena dari putaran pertama kita belajar dimana lakukan kegiatan
di daerah itu menang, maka sebanyak mungkin dilakukan kegiatan sebelum masa
tenang. Di masa tenang, kita akan melakukan penguatan pasukan internal, seperti
saksi-saksi, tim reaksi cepat, akan kita konsolidasi ulang soal pengamanan usai
pencoblosan," tutup Eva. [rnd]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.